Mengenal Faktor Risiko, Gejala dan Upaya Pencegahan Penyakit Ginjal Kronik
Oleh : Primary W.Mendrofa
Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi setidaknya selama 3 bulan atau lebih, ditandai dengan penurunan fungsi ginjal dan/atau gangguan struktur pada ginjal.
Inilah Faktor Risiko Penyakit Ginjal Kronis (PGK) :
a. Faktor risiko yang dapat diubah: diabetes, hipertensi, konsumsi obat pereda nyeri, narkoba, psikotropika dan zat adiktif, radang ginjal.
b. Faktor risiko yang tidak dapat diubah: riwayat keluarga penyakit ginjal, kelahiran prematur, trauma di daerah abdomen, jenis penyakit tertentu (lupus, AIDS, Hepatitis C, dll).
Tanda dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis (PGK) :
a. Tekanan darah tinggi
b. Perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari
c. Adanya darah dalam urin
d. Lemah serta sulit tidur
e. Kehilangan nafsu makan
f. Sakit kepala
g. Tidak dapat berkonsentrasi
h. Gatal
i. Sesak
j. Mual & muntah
k. Bengkak, terutama pada kaki dan pergelangan kaki serta pada kelopak mata waktu pagi hari.
Berikut beberapa upaya pencegahan dan penanganan risiko penyakit ginjal kronik yaitu:
1. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan:
1.1. Pemeriksaan darah untuk mengetahui fungsi ginjal yaitu pemeriksaan ureum, kreatinin, dan laju filtrasi ginjal (LFG).
1.2. Pemeriksaan urin rutin untuk mendeteksi apakah terdapat protein/ albumin pada urin.
2. Kontrol Tekanan Darah
Hipertensi menjadi salah satu faktor risiko yang menyebabkan penyakit ginjal kronik. Pasien yang memiliki tekanan darah tinggi (hipertensi) perlu mengontrol tekanan darah agar sesuai target terapi yaitu tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg. Mengontrol tekanan darah dapat dilakukan dengan cara:
2.1. Modifikasi gaya hidup
2.2. Melakukan aktifitas fisik
2.3. Berhenti merokok
2.4. Mengurangi konsumsi alkohol
2.5. Mengkonsumsi obat
2.6. Monitoring tekanan darah secara teratur dan berkesinambungan.
3. Kontrol Gula Darah
Komplikasi diabetes melitus akan menyebabkan kerusakan pada ginjal yang disebut Nefropatik Diabetik. Sehingga penderita diabetes melitus perlu mengontrol gula darah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi makanan bergizi dan sesuai dengan kebutuhan kalori harian dan beraktifitas fisik secara rutin serta selalu mengkonsumsi obat dan konsultasi ke dokter secara teratur. Pasien diabetes diharapkan dapat melakukan pemeriksaan gula darah secara mandiri.
4. Menjaga Pola Makan
Pola makan seperti diet Mediterania dan Diet DASH dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar lemak dalam darah. Pola makan dengan komsumsi tinggi protein, serat, kalium, magnesium, dan kalsium yang didapatkan dari sayur-sayuran, buah, kacang-kacangan, daging tanpa lemak, dan dairy product rendah lemak. Dengan mengatur makan dengan baik dapat membantu ginjal selalu sehat. Menjaga hidrasi dengan asupan air yang cukup akan menjaga kesehatan ginjal.
5. Aktifitas Fisik
Aktifitas fisik yang teratur akan meningkatkan kualitas hidup dan mencegah resiko penyakit kronik termasuk penyakit ginjal kronik. Aktifitas fisik yang dianjurkan aktifitas fisik aerobik dengan intensitas sedang setidaknya 150 menit dalam seminggu. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan seperi jalan kaki selama 5 kali dengan durasi 30 menit dalam seminggu.
6. Berhenti Merokok
Asap tembakau mengandung lebih dari 4000 gas dan partikel beberapa diantaranya memiliki pengaruh buruk terhadap ginjal (nefrotoksik). Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko dan perkembangan (progresi) penyakit ginjal kronik pada perokok.
7. Tidak menggunakan obat nyeri secara berlebihan
Penggunaan obat anti nyeri golongan obat anti-inflamasi non steroid (OAINS) seperti meloksikam, ibuprofen, dan asam mefenamat dapat menghambat produksi prostaglandin yang dapat membuat darah menjadi asam dan mengurangi aliran darah ginjal sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.
Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit ginjal dan ingin melakukan pemeriksaan fungsi ginjal dapat melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan dokter di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Diagnosis dini dan pemberian terapi yang tepat akan memberikan prognosis yang lebih baik. Sayangi ginjal Anda dengan pola hidup sehat mulai dari sekarang.
Sumber data :
1. P2PTM Kemenkes RI. 27 Juli 2022. Apa sajakah Tanda dan Gejala Penyakit Ginjal Kronis (PGK)?. Artikel. [diakses 8 Maret 2024]. https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/apa-sajakah-tanda-dan-gejala-penyakit-ginjal-kronis-pgk
2. dr. Endah Setyaningsih, dr. Fhathia Avisa. 2023 Mar 31. Upaya Pencegahan dan Penanganan Risiko Penyakit Ginjal Kronik. Umum, berita dan artikel kesehatan, artikel popular. [diakses 29 Februari 2024]. https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/upaya-pencegahan-dan-penanganan-risiko-penyakit-ginjal-kronik
3. World Kidney Day. 2024. Kesehatan Ginjal untuk Semua-Memajukan akses yang adil terhadap layanan dan praktik pengobatan yang optimal. Materi Kampanye Tahun 2024. [diakses 29 Februari 2024]. https://www.worldkidneyday.org/2024-campaign/