HUBUNGAN DAMPAK VAKSINASI, CUCI TANGAN, DAN MEMAKAI MASKER DALAM UPAYA PENCEGAHAN LAJU PENULARAN COVID-19 DI INDONESIA: SEBUAH STUDI LITERATUR

Abstrak

               Covid-19 merupakan suatu penyakit menular dimana penyebab dari penyakit ini berasal dari Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), atau sejenis coronavirus yang baru ditemukan. Gejala yang muncul dari infeksi Covid-19 diantaranya yaitu gejala gangguan pernapasan akut seperti batuk, sesak napas dan demam. Masa inkubasi dari virus ini memakan waktu rata-rata sekitar 5-6 hari sampai dengan 14 hari masa inkubasi terpanjang. Beberapa gejala berat yang muncul dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut, pneumonia, bahkan dapat menyebabkan kematian. Seseorang dapat mudah terinfeksi dengan Covid-19 apabila menggunakan atau bersentuhan langsung dengan benda atau permukaan yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi atau bahkan bersentuhan langsung dengan orang terinfeksi tersebut. Akibat dari adanya kasus Covid-19 yang kian meluas, maka kebijakan-kebijakan untuk mencegah penularan virus ini digencarkan oleh pemerintah di seluruh dunia, beberapa pencegahan sebagai salah satu upaya pemerintah yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan. Tidak hanya dengan mencuci tangan dan memakai masker, pemerintah juga mengeluarkan upaya lebih dengan memprogramkan vaksinasi bagi seluruh warga negaranya.

Kata Kunci: vaksinasi, cuci tangan, memakai masker, Covid-19.

Penulis : Benhard Doloksaribu

 

 

 

PENDAHULUAN

Covid-19 merupakan suatu penyakit menular dimana penyebab dari penyakit ini berasal dari Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), atau sejenis corona virus yang baru ditemukan. Covid-19 sekarang ini ditetapkan sebagai pandemi, dimana kasusnya telah banyak terjadi ke seluruh penjuru dunia. Sebanyak 7 ribu orang tewas dan 180 ribu orang di seluruh dunia telah terinfeksi oleh virus ini pada bulan Maret 2020 lalu. Bukan hanya itu, Covid-19 ini dijadikan sebagai pandemi karena telah menjangkiti 162 negara setelah beberapa saat kemunculannya. Pada tanggal 11 Maret 2020, Covid-19 ini dinyatakan sebagai pandemi dan sebagai Emergency of International Concern (PHEIC) kesehatan masyarakat. Dan pada tanggal 2 Maret 2020, pertama kali dilaporkan 2 kasus positif Covid-19 di Indonesia dan setelah itu kasus positif terus bertambah (Abil Rudi, 2020).

Gejala yang muncul dari infeksi Covid-19 diantaranya yaitu gejala gangguan pernapasan akut seperti batuk, sesak napas dan demam. Masa inkubasi dari virus ini memakan waktu rata-rata sekitar 5-6 hari sampai dengan 14 hari masa inkubasi terpanjang. Beberapa gejala berat yang muncul dapat menyebabkan sindrom pernapasan akut, pneumonia, bahkan dapat menyebabkan kematian (Irma Nuraeni et al., n,d). Seseorang dapat mudah terinfeksi dengan Covid-19 apabila menggunakan atau bersentuhan langsung dengan benda atau permukaan yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi atau bahkan bersentuhan langsung dengan orang terinfeksi tersebut (Nugroho dan Hidayat, 2021). Masyarakat yang biasanya paling banyak terdampak oleh Covid-19 adalah masyarakat yang bekerja di luar ruangan atau outdoor, seperti pasar. Pasar merupakan tempat dimana pokok-pokok kebutuhan masyarakat tersedia disana, sehingga mau tidak mau pasar akan didatangi oleh banyak pengunjung. Karena itu, tempat-tempat umum seperti pasar merupakan tempat menyebarnya kasus penularan Covid-19 (Siahaineinia and Tiar Lince Bakara, n.d).

Akibat dari adanya kasus Covid-19 yang kian merebak, maka kebijakan-kebijakan untuk mencegah penularan virus ini digencarkan oleh pemerintah di seluruh dunia, beberapa pencegahan sebagai salah satu upaya pemerintah yaitu menggunakan masker dan mencuci tangan (Atmojo et al., 2020). Pemakaian masker untuk masyarakat umum telah direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control/CDC) Amerika Serikat dan WHO (World Health Organization), upaya ini kemudian diikuti oleh berbagai negara termasuk Indonesia. Metode menggunakan masker ini bertujuan untuk membatasi penularan pada komunitas yang disebabkan oleh pembawa asimtomatik atau oleh orang yang terinfeksi dimana secara klinis tidak terdeteksi, yang mungkin menjadi penyebab utama cepatnya penularan di tempat umum. Pencegahan selanjutnya yaitu dengan mencuci tangan. Mencegah penyebaran infeksi Covid-19 dengan rekomendasi standar yaitu dengan melakukan cuci tangan secara teratur dengan menggunakan air dan sabun bersih (Patimah, 2021). Cuci tangan ini dimaksudkan agar virus yang tidak sengaja menempel di tangan dapat pergi, karena kita ketahui bahwa tangan merupakan salah satu anggota tubuh yang sering bersentuhan dengan benda-benda atau bahkan manusia yang terinfeksi tanpa kita ketahui. Sehingga, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama minimal 60 detik.

Tidak hanya dengan mencuci tangan dan memakai masker, pemerintah juga mengeluarkan upaya lebih dengan memprogramkan vaksinasi bagi seluruh warga negaranya (Sutikno, 2020). Strategi dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini dilakukan secara massal dengan sasaran tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik esensial (TNI, POLRI, dan lain-lain), tokoh agama hingga tokoh masyarakat. Tujuan utama dari kebijakan pemerintah dalam melaksanakan program vaksinasi Covid-19 berskala nasional ini tidak lain untuk mengurangi risiko penularan virus sebagai penyebab utama penyakit Covid-19 selain dengan adanya upaya prokotol kesehatan (Rachmadi, 2020). Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui hubungan vaksinasi, cuci tangan, dan memakai masker dalam upaya pencegahan laju penularan Covid-19 di Indonesia. Beberapa manfaat yang didapatkan dari kajian ini adalah masyarakat dapat mengetahui upaya pencegahan terhadap Covid-19, masyarakat dapat lebih patuh terhadap kebijakan pemerintah untuk melaksanakan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi, serta berkurangnya kasus Covid-19 akibat masyarakat yang melaksanakan protokol kesehatan dan vaksinasi.

METODE

Penelitian ini merupakan literatur review, yaitu salah satu paradigma penelitian yang dalam melakukan penelitiannya objek didapatkan dari berbagai literatur atau berbagai sumber kepustakaan seperti buku, jurnal, artikel, dan lain-lain. Adapun tujuan peneliti menggunakan literatur review yakni untuk melakukan pengkajian yang dilakukan secara kritis mengenai pengetahuan berupa gagasan, berbagai penemuan yang mempunyai orientasi akademik, dan hal-hal yang lain yang bisa didapatkan dari sumber kepustakaan. Literatur review ini memiliki fokus penelitian terhadap berbagai penemuan teori, prinsip, serta gagasan yang digunakan untuk menjawab berbagai rumusan masalah.

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif-deskriptif. Pendekatan penelitian kualitatif ini menguraikan dan mendeskripsikan berbagai solusi yang digunakan untuk menjawab rumusan permasalahan. Menurut Moleong (2014), analisis deskriptif adalah mendeskripsikan fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian kemudian analisis dengan teori yang ada. Adapun objek penelitian makalah ini yaitu vaksinasi, cuci tangan dan memakai masker. Penentuan objek ini didasarkan karena adanya pertimbangan terkait isu terkini bahwa vaksinasi, cuci tangan dan memakai masker berdampak pada upaya mencegah laju penularan Covid-19. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan sumber data sekunder yang diperoleh dari analisis kepustakaan atau literatur review seperti buku, jurnal, dan artikel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Dampak Melakukan Vaksinasi dalam Upaya Pencegahan Covid-19

Pandemi Covid-19 memberi tantangan besar dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia dan berdampak terhadap sistem kesehatan Indonesia yang terlihat dari penurunan kinerja pada beberapa program kesehatan. Oleh karena itu, perlu segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan namun juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi.

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi/ penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi (Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)).

Vaksinasi Covid-19 didefinisikan sebagai suatu cara pemerintah yang ada di Indonesia dalam rangka menanggulangi problematika virus yang kini merajalela di dunia, yakni Covid-19. Tujuan dari vaksinasi itu untuk menjadikan sistem kekebalan tubuh seseorang yang menjadi lebih profitable dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Di Indonesia telah tersedia beberapa jenis vaksin antara lain yaitu Pfizer, AstraZeneca, Sinopharm, Sinovac, dan Moderna (Nasir, N., Joyosemito, I., Boerman, B., & Ismaniah, 2021).

Pemberian vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat memberikan berbagai kontroversi dalam realisasinya. Terdapat beberapa negara termasuk Indonesia yang memberikan asumsi bahwa vaksin tersebut tidak efektif dan efisien untuk diberikan kepada masyarakat. Munculnya asumsi ini dikarenakan masyarakat mempunyai pengetahuan dan wawasan yang masih minim terkait vaksin Covid-19. Oleh karena itu, pemerintah mempunyai peran yang sangat besar untuk dapat memberikan sosialisasi dan edukasi terkait vaksinasi dan manfaatnya (Astuti, N., Nugroho, E., & Swandana, D, 2021).

Dalam rangka meminimalkan penyebaran virus Covid-19, masyarakat diharuskan menerima vaksinasi agar sistem kekebalan tubuhnya dapat mencegah suatu penyakit. Ketika suatu hari seseorang mendapatkan penyakit tertentu, maka penyakit tersebut akan dirasa ringan dan tidak memicu penularan terhadap orang di lingkungan sekitar (Rondunuwu, M, 2021). Setelah diberikan vaksin Covid-19, seorang dapat mengalami efek samping seperti reaksi alergi miokarditis, demam, tubuh terasa pegal-pegal, dan lain-lain. Meskipun demikian, manfaat dari melaksanakan vaksinasi Covid-19 ini diasumsikan lebih signifikan dibandingkan dengan efek samping yang hanya dirasakan beberapa hari tersebut.

Berikut ini beberapa manfaat apabila seseorang melakukan vaksinasi Covid-19 (Bartsch S., Shea K., Wedlock, P., Lee, B.,2021) :

  • Mempunyai peran yang efektif dalam rangka meminimalisir risiko terinfeksi Covid-19. Hal ini dikarenakan ketika seseorang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, maka secara otomatis tubuh akan membuat antibodi terhadap virus Covid-19 tersebut. Dalam hal ini, antibodi berperan penting untuk meningkatkan dan memberikan bantuan terhadap sistem kekebalan tubuh seseorang untuk dapat mencegah terpaparnya virus corona;
  • Memberikan keringanan kepada anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia supaya ketika suatu hari seseorang terserang Covid-19, maka penyakit tersebut akan dirasa ringan. Uji klinis yang telah dilakukan oleh banyak peneliti menyatakan bahwa vaksin yang ada di Indonesia yaitu pfizer 95,5 – 100% dan moderna 94,1% dapat 100% efektif dalam memberi pencegahan terhadap penyakit berat/parah. Selain vaksin pfizer dan moderna, vaksin lain yang ada di Indonesia juga memberikan tingkat efektivitas sekitar 65 – 78% dalam mencegah penyakit berat. Oleh karena itu, dengan menerima vaksinasi maka seseorang memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk dapat terjangkit penyakit berat atau parah. Sehingga penyakit yang dirasakannya akan cenderung seperti penyakit ringan (Alagos, O., Sethi, A., Patterson, B., Churpek, M., & Safdar, N, 2021);
  • Memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari sekumpulan penyakit jangka pendek maupun jangka panjang yang dianggap sangat serius;
  • Memberikan perlindungan terhadap orang-orang di sekitar yang belum dan sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19, terutama untuk orang yang belum melaksanakan vaksinasi, karena orang tersebut mempunyai risiko yang tinggi untuk terpapar Covid-19.
  • Manfaat Vaksinasi Covid-19 antara lain :
  • Merangsang sistem kekebalan tubuh
  • Mengurangi resiko penularan
  • Mengurangi dampak berat dari virus
  • Mencapai herd immunity

Analisis Dampak Cuci Tangan Dalam Mencegah Penularan Covid-19

Tangan adalah bagian tubuh manusia yang yang bersifat sensitif terhadap risiko penyakit. Hal ini dikarenakan tangan digunakan untuk memegang berbagai benda di lingkungan yang sebenarnya kita belum mengetahui apakah benda yang dipegang tersebut steril atau penuh dengan bakteri/virus. Ketika kita sembarangan memegang sesuatu yang belum diketahui tingkat kebersihannya, maka terdapat transformasi penyakit dari benda tersebut ke tangan, lalu masuk ke tubuh. Terlebih lagi pada seseorang yang mempunyai sistem kekebalan tubuh yang lemah, maka risiko terpapar bakteri atau virus dari benda yang kotor tersebut akan sangat tinggi persentasenya (Hayati, Yanti, 2020).

Penularan virus corona dapat terjadi secara langsung (yaitu kontak langsung dengan seseorang yang yang terkena Covid-19, baik melalui mulut, hidung, tangan, dll) dan secara tidak langsung (yaitu melalui permukaan benda-benda yang dianggap sudah mengalami kontaminasi oleh orang-orang yang terpapar virus Covid-19). Untuk menghindari dan mencegah terjadinya penularan Covid-19 di Indonesia, maka tindakan mencuci tangan yang dilakukan secara berkelanjutan perlu direalisasikan dengan baik. Kegiatan mencuci tangan ini dapat dilakukan dalam berbagai kondisi atau situasi tertentu, terutama jika seseorang melakukan berpergian yang jauh.

Adapun di bawah ini terdapat manfaat apabila seseorang melakukan cuci tangan di masa pandemi Covid-19 (Jackson, D., Aveyard, H., & Cpsychol, 2020) :

  • Membantu seseorang dalam menjaga kebersihan terutama setelah melakukan aktivitas fisik dengan orang lain seperti bersalaman dan bersentuhan dengan benda-benda yang ada di lingkungan sekitar yang belum diketahui tingkat kebersihannya;
  • Membantu pencegahan terpaparnya berbagai penyakit terkait sistem pernapasan dan sistem pencernaan. Hal ini dikarenakan tangan merupakan media yang secara langsung dan tidak langsung berpengaruh terhadap saluran pencernaan (ketika kita memakan sesuatu) dan saluran pernapasan;
  • Memberikan rasa nyaman dan tenang kepada seseorang yang melakukan cuci tangan. Hal ini dikarenakan, kegiatan cuci tangan terbukti dapat meminimalisir risiko terpaparnya Covid-19. Dalam hal ini, mencuci tangan yang benar dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan air dan sabun.

Analisis Dampak Memakai Masker Dalam Mencegah Penularan Covid-19

World Health Organization atau dikenal dengan WHO, menyatakan bahwa untuk dapat mengendalikan dan mencegah pemaparan Covid-19, maka masyarakat diharuskan menggunakan masker dalam melaksanakan aktivitas sehari-harinya (WHO, 2020). Penggunaan masker ini direkomendasikan untuk seluruh masyarakat yang ada di dunia, termasuk Indonesia. Adanya kebijakan terkait kewajiban memakai masker dalam melaksanakan aktivitas sehari hari ini masih menjadi informasi yang simpang siur sejak awal pandemi dimulai di Indonesia. Hal ini dikarenakan, apabila seseorang dalam ruangan yang sama, maka kemungkinan besar penggunaan masker ini tidak terlalu efektif. Seiring berjalannya waktu, persentase penularan Covid-19 semakin tinggi sehingga mengharuskan masyarakat untuk dapat mematuhi protokol kesehatan diantaranya yaitu wajib menggunakan masker (Avicena, 2020).

Berikut ini merupakan manfaat apabila seseorang menggunakan masker di masa pandemi Covid-19 (Nuraeni, I., Bachtiar, A., Karimah, I., Setiawati, D., & Saragih, M, 2021) :

  • Menurunkan risiko terpaparnya Covid-19. Dalam hal ini, seseorang yang tidak terinfeksi virus corona dapat menjaga dirinya dengan cara memakai masker untuk menghindari risiko penularan dari orang di lingkungan sekitarnya. Sedangkan untuk orang yang sudah terpapar Covid-19, penggunaan masker ini dimaksudkan agar ia tidak menularkan virus corona kepada orang lain;
  • Memberantas penyebaran Covid-19 sebagai suatu rangkaian ekstensif mencakup langkah-langkah yang dilakukan dalam mencegah dan mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia. Dalam hal ini, penggunaan masker tidak hanya terbatas untuk masyarakat umum di lingkungan sekitar, melainkan juga untuk seluruh orang mulai dari masyarakat umum, pekerja, tenaga Kesehatan, dan lain-lain;
  • Mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat menaati kebijakan dan aturan pemerintah dalam rangka menghentikan penyebarluasan Covid-19.

Hubungan Melakukan Vaksinasi, Cuci Tangan, dan Memakai Masker Sebagai Upaya Pencegahan Laju Penularan Covid-19

Dampak melakukan vaksinasi, cuci tangan, dan memakai masker mempunyai keterkaitan yang signifikan dalam melakukan pencegahan terhadap laju penularan Covid-19 di Indonesia. Dalam hal ini, untuk mencegah penularan Covid-19 tidak hanya dilakukan melalui satu cara saja (misalnya hanya melakukan vaksinasi saja). Melainkan harus dilakukan melalui serangkaian prosedur agar dalam melakukan pencegahan laju penularan ini dapat berlangsung dengan sangat baik, sehingga penularan Covid-19 dapat menurun secara drastic (Shih, L., Chun, L., Ching, H., & Liang, L., 2021).

Bagian tubuh manusia yang sangat sensitif terhadap penyebaran penyakit mencakup bakteri maupun virus yaitu tangan. Dalam hal ini, kegiatan aktivitas cuci tangan menggunakan sabun sangat dianjurkan untuk mencegah terpaparnya bakteri atau virus ke tangan seseorang. Namun, mencuci tangan tidak cukup untuk dijadikan sebagai upaya pencegahan laju penurunan Covid-19. Oleh karena itu, masyarakat perlu memakai masker terutama ketika melakukan aktivitas diluar rumah. Hal ini dikarenakan aktivitas fisik seperti berbicara secara langsung dengan seseorang tanpa menggunakan masker, dapat memungkinkan seseorang terpapar virus corona yang tersebar melalui air ludah penderita Covid-19 tanpa disadari. Sehingga dapat menyebarkan virus corona. Mengingat sistem kekebalan tubuh seseorang itu mempunyai perbedaan, maka untuk mengurangi beban penyakit di masa yang akan datang perlu dilakukan vaksinasi. Hal ini dikarenakan vaksin mempunyai dampak yang signifikan dalam mengurangi insiden penyakit parah pada seseorang individu dan mempunyai efektifitas yang tinggi dalam mengurangi risiko terpaparnya virus Covid-19 (Sultana J., Mazzaglia G., Luxi N., Cancellieri A., & Trifirò G, n.d). Oleh karena itu, pelaksanaan vaksinasi, kegiatan cuci tangan, dan memakai masker mempunyai korelasi yang sangat signifikan sebagai upaya pencegahan laju penularan Covid-19.

PENUTUP

Dampak apabila seseorang melakukan vaksinasi di masa pandemi Covid-19 yaitu mempunyai peran yang efektif dalam rangka meminimalisir risiko terinfeksi Covid-19, memberikan keringanan kepada anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia supaya ketika suatu hari seseorang terserang Covid-19, memberikan perlindungan terhadap anak-anak dari sekumpulan penyakit jangka pendek maupun jangka panjang yang dianggap sangat serius, memberikan perlindungan terhadap orang-orang di sekitar yang belum dan sudah melaksanakan vaksinasi Covid-19.

Dampak apabila seseorang melakukan cuci tangan di masa pandemi Covid-19 yaitu membantu seseorang dalam menjaga kebersihan tangan terutama setelah melakukan aktivitas fisik dengan orang lain, membantu pencegahan terpaparnya berbagai penyakit terkait sistem pernapasan dan sistem pencernaan, dan memberikan rasa nyaman dan tenang kepada seseorang yang melakukan cuci tangan.

Dampak apabila seseorang memakai masker di masa pandemi Covid-19 yaitu menurunkan risiko terpaparnya Covid-19, memberantas penyebaran Covid-19 sebagai suatu rangkaian ekstensif mencakup langkah-langkah yang dilakukan dalam mencegah dan mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia, mengingatkan kepada masyarakat untuk dapat menaati kebijakan dan aturan pemerintah dalam rangka menghentikan penyebarluasan Covid-19.

Oleh karena itu, pelaksanaan vaksinasi, kegiatan cuci tangan, dan memakai masker mempunyai korelasi yang sangat signifikan sebagai upaya pencegahan laju penularan Covid-19. Berdasarkan hasil kajian ini, masyarakat hendaknya diharapkan selalu mengindahkan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti melakukan vaksinasi, mencuci tangan, dan memakai masker, agar laju penularan Covid-19 dapat menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Abil Rudi. (2020). Sosialisasi Cuci Tangan Pakai Sabun Dengan Air Mengalir Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 Pada Siswa-Siswi SD Muhammadiyah Sintang, Kalimantan Barat. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(3), 241–248. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v1i3.337.

Ade, R. (2021). Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Sektor Ukm Indonesia, (Skripsi: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Hal. 31.

Alagos, O., Sethi, A., Patterson, B., Churpek, M., & Safdar, N. (2021). The Impact Of Vaccination To Control COVID-19 Burden In The United States: A Simulation Modeling Approach. PLoS ONE 16(7): e0254456. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0254456

Astuti, N., Nugroho, E., & Swandana, D. (2021). Persepsi Masyarakat Terhadap Penerimaan Vaksinasi Covid-19. Jurnal Keperawatan Volume 13 Nomor 3.

Atmojo, J. T., Iswahyuni, S., Rejo, R., Setyorini, C., Puspitasary, K., Ernawati, H., Syujak, A. R., Nugroho, P., Putra, N. S., Nurrochim, N., Wahyudi, W., Setyawan, N., Susanti, R. F., Suwarto, S., Haidar, M., Wahyudi, W., Iswahyudi, A., Tofan, M., Bintoro, W. A., … Mubarok, A. S. (2020). PENGGUNAAN MASKER DALAM PENCEGAHAN DAN PENANGANAN COVID-19: RASIONALITAS, EFEKTIVITAS, DAN ISU TERKINI. Avicenna : Journal of Health Research, 3(2). https://doi.org/10.36419/avicenna.v3i2.420.

Avicena. (2020). Penggunaan Masker Dalam Pencegahan Dan Penanganan Covid-19: Rasionalitas, Efektivitas, Dan Isu Terkini. Journal of Health Research, Vol 3 No 2. Hlm 84-95.

Bartsch S., Shea K., Wedlock, P., Lee, B. (2021). The Benefits of Vaccinating With the First Available COVID-19 Coronavirus Vaccine. Epub 2021 Jan 19. PMID: 33632650; PMCID: PMC7817395. doi: https://10.1016/j.amepre.2021.01.001.

Hayati, Y. (2020). Implikasi Pencegahan Penularan Corona Melalui Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun Terhadap Pengembangan Motorik Halus Anak Usia Dini. Journal of Early Childhood Education. Vol. 1. No. 2. 2020

Jackson, D., Aveyard, H., & Cpsychol. (2020). COVID‐19 Reinforces The Importance Of Handwashing. PMCID: PMC77267118. doi: 10.1111/jocn.15313.

Nasir, N., Joyosemito, I., Boerman, B., & Ismaniah. (2021). Kebijakan Vaksinasi COVID-19: Pendekatan Pemodelan Matematika Dinamis Pada Efektivitas Dan Dampak Vaksin Di Indonesia. Jurnal ABDIMAS (Pengabdian kepada Masyarakat) UBJ. Vol. 4 No. 2.

Nugroho, S. A., & Hidayat, I. N. (2021). Efektivitas Dan Keamanan Vaksin Covid-19: Studi Refrensi. Jurnal Keperawatan Profesional, 9(2), 61–107. https://doi.org/10.33650/jkp.v9i2.2767

Nuraeni, I., Bachtiar, R. A., Karimah, I., Hadiningsih, N., & Saragih, M. (n.d.). Pencegahan Covid-19 Melalui Sosialisasi Penggunaan Dan Pembagian Masker Di Kota Tasikmalaya Dan Kabupaten Tasikmalaya. 7.

Patimah, S. (2021). PENGGUNAAN MASKER DAN KEPATUHAN CUCI TANGAN PADA MASA NEW NORMAL COVID-19. 10.

Pratama Sutikno, A. C. (2020). Vaksin Covid-19 Sebagai Pemenuhan Hak Asasi Manusia. Jurnal Lex Renaissance, 5(4). https://doi.org/10.20885/JLR.vol5.iss4.art5

Rondunuwu, M. (2021). Buku Saku: Tanya Jawab Seputar Vaksinasi Covid-19. GERMAS: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Shih, L., Chun, L., Ching, H., & Liang, L. (2021). The Impact Of Universal Face Masking And Enhanced Hand Hygiene For COVID-19 Disease Prevention On The Incidence Of Hospital-Acquired Infections In A Taiwanese Hospital. International Journal Of Infectious Diseases. Volume 104. ISSN 1201-9712. https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.12.072.

Siahaineinia, H. E., & Bakara, T. L. (n.d.). PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENGGUNAAN MASKER DAN CUCI TANGAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI PASAR SUKARAMAI MEDAN. 5.

Sultana J., Mazzaglia G., Luxi N., Cancellieri A., & Trifirò G. (2020). Potential Effects Of Vaccinations On The Prevention Of COVID-19: Rationale, Clinical Evidence, Risks, And Public Health Considerations. doi: 10.1080/14760584.2020.1825951. Epub 2020 Oct 6. PMID: 32940090.

Triyo Rachmadi, Titi Pudji Rahayu, Ari Waluyo, & Wakhid Yuliyanto. (2021). Pemberian Vaksinasi COVID-19 Bagi Masyarakat Kelompok Petugas Pelayanan Publik di Kecamatan Buluspesantren. JURPIKAT (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat), 2(2), 104–119. https://doi.org/10.37339/jurpikat.v2i2.643.

WHO. (2020). Anjuran Mengenai Penggunaan Masker Dalam Konteks Covid-19. Panduan Interim

 

1 Comment
  1. benhard says

    Jangan panik tetap patuhi Protokol Kesehatan, kita yakin bisa melewati pandemi ini bila kita saling bekerjasama bahu membahu dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Leave A Reply

Your email address will not be published.