Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) Tahun 2024 “Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja”

Oleh : Bobbyn C. Dawolo

Gunungsitoli – Hari Kesehatan Jiwa Sedunia (HKJS) atau Worl Mental Health Day diperingati setiap tahunnya pada tanggal 10 Oktober, untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Pada tahun 2024 ini, Hari Kesehatan Jiwa Sedunia memilik Tema Global “It’s Time To Prioritize Mental Health In The Workplace” artinya “Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja”. Dalam lingkungan  kerja yang serba cepat dan penuh tuntutan saat ini, kesehatan mental sering kali menjadi prioritas utama dalam produktivitas dan tenggat waktu. Namun, memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja sangat penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang suportif, produktif, dan sehat (fisik dan mental).

RSUD dr. M. Thomsen Nias sebagai Rumah Sakit rujukan regional se-Kepulauan Nias memiliki Poli Psikiatri/Jiwa yang memberikan pelayanan rawat jalan untuk mengatasi permasalahan kesehatan jiwa, yang dilayani oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dr. Rudy Yusuf, M.Ked., Sp. KJ. Berdasarkan data yang diterima periode Januari s.d September 2024 jumlah kunjungan pasien di Poli Psikiatri RSUD dr. M. Thomsen Nias sebanyak 1.558 pengunjung. Oleh karenanya, Poli Psikiatri/Jiwa ini selalu berupaya memberikan layanan konsultasi terbaik bagi pasien yang membutuhkan dengan pendekatan holistic. Ruang konsultasi yang tenang dan nyaman membuat pelayanan bisa ditangani secara profesional, tenang dan nyaman.

  1. Pengertian Kesehatan Jiwa

Kesehatan Jiwa atau Kesehatan Mental adalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi emosi, kejiwaan, dan psikis seseorang. Peristiwa dalam hidup yang berdampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang bisa berpengaruh pada kesehatan mentalnya, misalnya, pelecehan saat usia dini, stres berat dalam jangka waktu lama tanpa adanya penanganan, dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Berbagai kondisi tersebut bisa membuat kondisi kejiwaan seseorang terganggu, sehingga muncul gejala gangguan kesehatan jiwa. Akan tetapi, masalah kesehatan mental bisa mengubah cara seseorang dalam mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, membuat pilihan, dan memicu hasrat untuk menyakiti diri sendiri. Beberapa jenis gangguan mental yang umum terjadi antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis. Selain itu, ada beberapa penyakit mental hanya terjadi pada jenis pengidap tertentu, seperti postpartum depression hanya menyerang ibu setelah melahirkan.

 

  1. Jenis Gangguan Jiwa

Gangguan Jiwa dapat dibedakan menjadi 5 jenis (WHO,2016), yaitu :

  • Depresi

Depresi ditandai dengan perasaan bersedih, perasaan putus asa, pesimis, perasaan bersalah, tidak berharga, kesulitan berkonsentrasi, mengingat dan membuat keputusan, pikiran bunuh diri bahkan percobaan bunuh diri. Banyak faktor yang dapat menyebabkan individu mengalami depresi seperti faktor genetik, trauma, kehilangan orang yang berharga, ketidakmampuan menjalin hubungan atau situasi lainnya yang dapat menyebabkan stres.

  • Gangguan Bipolar

Bipolar terdiri dari dua episode manik dan depresi yang biasanya di perantarai oleh episode normal. Episode manik ditandai dengan peningkatan mood, aktifitas berlebih, harga diri meningkat, penurunan kebutuhan untuk tidur. Orang yang mengalami episode manik tanpa mengalami episode depresi juga di klasifikasikan mengalami gangguan bipolar.

  • Skizofrenia

Skizofrenia ditandai dengan distorsi pikiran, perspesi, emosi, bahasa, dan perilaku. Skizofrenia di tandai dengan adanya halusinasi penglihatan, pendengaran, atau merasakan sesuatu yang tidak ada. Gejala lain dari skizofrenia dapat berupa delusi, dan juga perilaku abnormal seperti penampilan aneh, bicara tidak koheren, berkeliaran, bergumam atau tertawa sendiri, pengabaian diri. Skizofrenia dapat tangani dengan penggunaan obat-obatan dan dukungan psikososial.

  • Demensia

Demensia biasanya bersifat kronik atau progresif dimana terdapat penurunan fungsi kognitif (kemampuan memproses pikiran) malampaui apa yang dapat diharapkan dari penuaan normal. Demensia mempengaruhi memori, proses pikir, orientasi, kalkulasi, kapasitas belajar, bahasa, dan pengambilan keputusan. Keruskan fungsi kognitif umumnya disertai dan kadang kadang didahului dengan penurunan pengendalian emosi, perilaku sosial, atau motivasi.

  • Gangguan Tumbuh Kembang

Gangguan tumbuh kembang biasanya terjadi pada anak kecil tetapi dapat bertahan sampai dewasa, menyebabkan kerusakan, atau penundaan fungsi berhubungan dengan maturitas sistem syaraf pusat.

 

  1. Penyebab Gangguan Kesehatan Jiwa

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab seseorang mengalami gangguan kesehatan jiwa, antara lain:

  • Cedera pada kepala.
  • Faktor genetik atau terdapat riwayat pengidap gangguan kesehatan jiwa dalam keluarga.
  • Kekerasan dalam rumah tangga atau bentuk pelecehan lainnya.
  • Adanya riwayat kekerasan saat kanak-kanak.
  • Memiliki kelainan senyawa kimia otak atau gangguan pada otak.
  • Mengalami diskriminasi dan stigma.
  • Kehilangan atau kematian seseorang yang sangat dekat.
  • Mengalami kerugian sosial, seperti masalah kemiskinan atau utang.
  • Merawat anggota keluarga atau teman yang sakit kronis.
  • Pengangguran, kehilangan pekerjaan, atau tunawisma.
  • Pengaruh zat racun, alkohol, atau obat-obatan yang dapat merusak otak.
  • Stres berat yang terjadi dalam waktu yang lama.
  • Terisolasi secara sosial atau merasa kesepian.
  • Tinggal pada lingkungan perumahan yang buruk.
  • Mengalami trauma yang signifikan, seperti pertempuran militer, kecelakaan serius, atau tindakan kriminal lainnya.

 

  1. Faktor Risiko Gangguan Kesehatan Jiwa

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan jiwa, antara lain:

  1. Wanita berisiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan, sedangkan laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan antisosial.
  2. Wanita setelah melahirkan.
  3. Adanya masalah pada masa kanak-kanak atau masalah gaya hidup.
  4. Menjalani profesi yang memicu stres, seperti dokter dan pengusaha.
  5. Memiliki riwayat anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit mental.
  6. Mempunyai riwayat kelahiran dengan kelainan pada otak.
  7. Adanya riwayat penyakit mental sebelumnya.
  8. Mengalami kegagalan dalam hidup, seperti sekolah atau kehidupan kerja.
  9. Menyalahgunakan alkohol atau obat-obatan terlarang.

 

  1. Gejala Gangguan Kesehatan Jiwa

Gejala umum gangguan kesehatan jiwa yang bisa kita kenali antara lain :

  • Berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman.
  • Delusi, paranoia, atau halusinasi.
  • Kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi.
  • Ketakutan, kekhawatiran, atau perasaan bersalah yang selalu menghantui.
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari.
  • Marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan.
  • Memiliki pengalaman dan kenangan buruk yang tidak dapat dilupakan.
  • Adanya pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • Menarik diri dari orang-orang dan kegiatan sehari-hari.
  • Mendengar suara atau mempercayai sesuatu yang tidak benar
  • Mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan.
  • Menunjukkan perubahan suasana hati secara mendadak yang menyebabkan masalah dalam hubungan dengan orang lain.
  • Merasa bingung, pelupa, marah, tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan takut yang tidak biasa.
  • Perasaan sedih, tidak berarti, tidak berdaya, putus asa, atau tanpa harapan.
  • Merokok, minum alkohol lebih banyak dari biasanya, atau bahkan menggunakan narkoba.
  • Perubahan drastis dalam kebiasaan makan, seperti makan terlalu banyak atau terlalu sedikit.
  • Perubahan gairah seks.
  • Rasa lelah yang signifikan, energi menurun, atau mengalami masalah tidur.
  • Tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti merawat anak atau pergi ke sekolah atau tempat kerja.
  • Tidak mampu memahami situasi dan orang-orang.

 

  1. Pengobatan Gangguan Kesehatan Jiwa

Ada beberapa cara penanganan gangguan kesehatan mental yang bisa menjadi pilihan sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pengidap, yaitu:

  • Psikoterapi

Psikiater akan memberi bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan. Sementara itu, psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit kesehatan mental.

  • Obat

Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit kesehatan jiwa umumnya bertujuan untuk mengubah senyawa kimia pada otak.

  • Perawatan Intensif Di Rumah Sakit

Dokter dan ahli kejiwaan akan menyarankan rawat inap jika pengidap membutuhkan pemantauan ketat terhadap gejala masalah kesehatan jiwa yang dialami. Selain itu, perawatan intensif juga mungkin perlu apabila pengidap menunjukkan kondisi gawat darurat misalnya percobaan bunuh diri.

  • Supporting Grup

Support group umumnya memiliki anggota pengidap penyakit kesehatan mental yang sejenis atau mereka yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Ketika melakukan sesi grup, orang-orang berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan yang lebih tepat, cepat, dan optimal.

  • Stimulasi Pada Otak

Terapi ini berupa elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, pengobatan eksperimental yang bernama stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.

  • Rehabilitasi

Pengobatan terhadap penyalahgunaan zat atau rehabilitasi memiliki tujuan utama untuk membantu menangani pengidap gangguan kesehatan mental yang terjadi karena ketergantungan akibat penyalahgunaan zat terlarang.

  • Perawatan Mandiri

Misalnya, mengubah pola hidup dan pola makan sehat, dan mampu mengelola stres dengan baik.

 

  1. Pencegahan Gangguan Kesehatan Jiwa

Beberapa upaya untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan jiwa antara lain:

  • Melakukan aktivitas fisik dan tetap aktif secara fisik.
  • Membantu orang lain dengan tulus.
  • Membiasakan berpikir positif.
  • Memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah.
  • Mencari bantuan profesional jika memang kamu memerlukannya.
  • Menjaga hubungan baik dengan orang lain.
  • Memastikan tubuh mendapatkan cukup waktu istirahat.

8. Kapan Harus Ke Dokter??

Jika diri sendiri atau kerabat menunjukkan gejala masalah kesehatan jiwa secara terus-menerus dan tidak membaik, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis jiwa atau psikiater untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Sebab, diagnosis dan penanganan dini bisa membantu pengidap sembuh dari kondisi yang mereka alami, melakukan aktivitas harian dengan normal, dan terhindar dari risiko komplikasi gangguan kesehatan mental yang serius dan berbahaya.

 

 

Sumber :

https://wfmh.global/news/2024.24-04-17_wmhd2024-theme

https://www.healthassured.org/blog/world-mental-health-day-2024/

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2224/definisi-gangguan-jiwa-dan-jenis-jenisnya

https://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/

https://www.halodoc.com/kesehatan/kesehatan-mental

World Mental Health Day 2024

Leave A Reply

Your email address will not be published.