Hari Jantung Sedunia

Oleh : Trisman J. Hia

 

dr. Jumadi Sihura, Sp. JP, FIHA
(Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah)

 

 ‘Use Heart for Action’

“Ayo Bergerak  untuk Sehatkan Jantungmu”

GUNUNGSITOLI – Hari Jantung Sedunia jatuh pada 29 September setiap tahunnya. Hari Jantung Sedunia diperingati untuk mengingatkan masyarakat terhadap kesehatan jantung dan risiko terkena penyakit jantung. Tahun ini peringatan Hari Jantung Sedunia mengangkat tema global ‘Use Heart for Action’ sedangkan untuk tema nasionalnya adalah Ayo Bergerak untuk Sehatkan Jantungmu. Peringatan Hari Jantung Sedunia bertujuan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat untuk mengenal pentingnya kesehatan jantung melalui upaya deteksi dini, mengelola faktor risiko, dan mengelola penyakit komorbid yang bisa menjadikan seseorang terkena penyakit jantung.

RSUD dr. M. Thomsen Nias menyampaikan bahwa kasus Penyakit Jantung sebagai diagnosis utama pasien Rawat Inap Tahun 2023 sebanyak 525, kasus Congenital Heart Failure 512 kasus, Angina Pectoris 9 kasus, Ischemic Heart Disease 4 kasus, diagnosis sekunder Congenital Heart Failure (CHF) sebanyak 35 kasus. Penyakit Jantung sebagai diagnosis utama pasien rawat jalan sebanyak 1427 kasus (CHF 1185 kasus, Ischemic Heart Disease 16 kasus, Hipertensive heart disease 226 kasus) Kasus kematian yang disebabkan penyakit jantung sebanyak 40 kasus. Kasus Penyakit Jantung bawaan pada anak sebanyak 6 kasus.

World Heart Federation menyampaikan bahwa penyakit kardiovaskular merupakan pembunuh nomor satu di dunia. Jika digabungkan kondisi yang memengaruhi jantung atau pembuluh darah seperti serangan jantung, stroke, dan gagal jantung membunuh lebih dari 20,5 juta orang setiap tahun. Sebagian besar kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Jantung memiliki ukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan, yakni sekitar 200 hingga 425 gram. Jantung terletak antara paru-paru pada bagian tengah dada, pada bagian belakang dan sedikit ke kiri tulang dada (sternum). Jantung adalah organ vital  yang terdiri dari kumpulan otot yang berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Sehingga tubuh mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme. Otak dan sistem saraf adalah elemen yang membuat jantung berfungsi dengan normal.

Penyakit jantung adalah kondisi yang memengaruhi jantung sehingga tidak berfungsi dengan normal. Istilah penyakit jantung kerap dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Penyakit ini mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina), atau stroke. Ada banyak macam penyakit jantung yang bisa menimpa seseorang. Macam-macam penyakit jantung tersebut antara lain:

 

  1. Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengalirkan darah ke jantung mengeras dan mengalami penyempitan. Kondisi ini dipicu oleh penumpukan kolesterol dan pembekuan darah di dalam arteri. Gejala yang muncul dari penyakit ini antara lain nyeri dada, sesak napas, keringat dingin, dada berdebar, dan mual. Nyeri dada akibat PJK bisa dirasakan menjalar hingga ke leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan. Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini bisa menimbulkan komplikasi berupa serangan jantung.

  1. Serangan jantung

Serangan jantung adalah kondisi darurat yang terjadi saat pasokan darah ke jantung terhambat secara total, sehingga sel-sel otot jantung mengalami kerusakan. Serangan jantung biasanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner.

Gejala yang muncul biasanya berupa nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin. Jika tidak segera ditangani, serangan jantung bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tersebut. Bila kerusakan makin meluas, penderita serangan jantung dapat mengalami henti jantung mendadak.

  1. Aritmia

Aritmia adalah gangguan pada irama jantung. Irama jantung pada penderita aritmia bisa terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak beraturan. Aritmia terjadi ketika rangsangan listrik yang mengatur detak jantung terganggu, sehingga jantung tidak bekerja dengan baik.

Penyakit ini bisa saja tidak menunjukkan gejala. Akan tetapi, sebagian pasien dengan penyakit jantung ini dapat mengalami keluhan cepat lelah, pusing, nyeri dada, dada berdebar, dan serasa ingin pingsan.

  1. Kardiomiopati

Kardiomiopati merupakan gangguan pada otot jantung. Kondisi ini menyebabkan kelainan pada bentuk dan kekuatan otot jantung (misalnya otot jantung menjadi lebih besar dan kaku), sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh kelainan genetik atau faktor keturunan, sehingga penderitanya terlahir dengan kondisi ini. Gejala yang dapat muncul pada kardiomiopati adalah pembengkakan pada kaki, nyeri dada, sesak napas yang lebih berat setelah beraktivitas, mudah lelah, serta batuk-batuk.

  1. Gagal jantung

Gagal jantung adalah penyakit jantung yang berkembang perlahan-lahan secara bertahap. Kondisi ini biasanya diawali oleh adanya penyakit penyerta lain, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner, diabetes, dan penyakit jantung bawaan. Gejala utama gagal jantung meliputi sesak napas dan batuk-batuk terutama saat berbaring, nyeri dada setelah beraktivitas fisik, cepat lelah, serta pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki.

  1. Penyakit jantung bawaan

Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan bentuk jantung yang terjadi sejak lahir. Kelainan ini bisa terjadi pada dinding jantung, katup jantung, pembuluh darah di dekat jantung, atau kombinasi semua kelainan tersebut (tetralogy of Fallot).

Gejala yang muncul beragam, tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Beberapa contoh gejalanya adalah napas pendek dan cepat, nyeri dada, kulit membiru, berat badan menurun, serta tumbuh kembang anak terlambat. Gejala ini bisa terlihat sejak bayi lahir. Namun pada beberapa kasus, gejalanya baru terdeteksi saat penderita sudah mencapai usia remaja atau menjelang dewasa.

Penyakit jantung bawaan terjadi akibat gangguan proses perkembangan jantung pada janin. Belum diketahui apa yang menyebabkan gangguan tersebut, namun diduga ada kaitannya dengan faktor keturunan, konsumsi minuman keras, penggunaan obat tertentu selama hamil, atau infeksi saat trimester pertama kehamilan.

  1. Penyakit katup jantung

Penyakit katup jantung terjadi ketika katup jantung tidak bisa membuka atau menutup dengan sempurna, sehingga terjadi bendungan atau hambatan pada aliran darah. Akibatnya, aliran darah ke seluruh tubuh akan terganggu.

Penderita penyakit ini bisa jadi tidak merasakan gejala apa pun dalam jangka waktu lama. Saat gejala muncul, penderitanya akan mengalami sesak napas, nyeri dada, cepat lelah, detak jantung tidak beraturan, dan pembengkakan di bagian tubuh tertentu, seperti tungkai dan perut.

  1. Endokarditis

Endokarditis adalah infeksi pada jaringan ikat yang melapisi dinding dan katup jantung. Infeksi ini terjadi ketika kuman dari bagian tubuh lain, seperti mulut dan kulit, masuk ke dinding jantung melalui aliran darah.

Bakteri atau jamur yang menyebabkan endokarditis bisa masuk melalui luka pada tubuh atau luka di mulut, pemasangan kateter, pemakaian jarum yang tidak steril untuk tato atau tindik, dan penggunaan NAPZA suntikan. Gejala endokarditis yang sering muncul adalah demam dan menggigil, sesak napas, dan nyeri dada saat menarik napas, keringat berlebih pada malam hari, pembengkakan pada tungkai atau perut, serta terdengar bising jantung atau bunyi jantung tidak normal.

  1. Tumor jantung

Tumor jantung adalah pertumbuhan jaringan abnormal pada dinding jantung. Tumor dapat bersifat kanker (ganas) atau non-kanker (jinak). Tumor ini dapat tumbuh di dinding otot jantung atau lapisan pelindung jantung (perikardium).

Jika ukurannya semakin besar, otot ini bisa mendesak dinding jantung dan menyebabkan jantung sulit memompa darah. Sering kali tumor jantung tidak menunjukan gejala. Meski begitu, sebagian penderita tumor jantung bisa menunjukkan gejala ringan hingga berat.

Gejalanya bisa meliputi sesak napas, pembengkakan di kaki, jantung berdebar tidak beraturan, kelelahan, tekanan darah rendah, pusing, pingsan, dan penurunan berat badan.

 

Faktor Risiko Penyakit Jantung

 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami penyakit jantung, yaitu

  1. Usia
  2. Jenis kelamin.
  3. Riwayat keluarga.
  4. Kebiasaan merokok.
  5. Pola makan yang buruk.
  6. Tekanan darah tinggi.
  7. Kadar kolesterol darah tinggi.
  8. Mengidap diabetes.
  9. Alami obesitas (kelebihan berat badan).
  10. Tidak aktif secara fisik.
  11. Mengalami stres.
  12. Memiliki kesehatan gigi yang buruk.
  13. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya infeksi HIV, menggunakan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh, atau menjalani pengobatan kemoterapi.

Perawatan untuk seseorang yang mengalami penyakit jantung adalah dengan mengelola gejala dan mengurangi risiko masalah yang lebih besar. Pengobatan penyakit jantung tergantung pada jenis penyakitnya. Pada umumnya, metode pengobatan penyakit jantung meliputi:

  1. Perbaikan Gaya Hidup

Menjalani pola hidup sehat dapat mencegah perburukan penyakit jantung. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Berhenti merokok.
  • Berolahraga ringan 30 menit sehari antara lain : jalan santai, jogging, yoga.
  • Mengonsumsi makanan rendah lemak dan rendah garam.
  • Membatasi konsumsi minuman beralkohol.

 

2. Obat-obatan

Ada banyak jenis obat yang dikonsumsi untuk mengatasi masalah pada jantung ini. Biasanya, berguna untuk mengurangi tekanan darah atau memperlebar arteri. Beberapa obat jantung mungkin menimbulkan efek samping sehingga perlu ahli medis yang menentukan obat yang sesuai. Selain itu, konsumsi obat ini tidak boleh dihentikan atau diubah tanpa adanya persetujuan dari dokter.

 

3. Tindakan Medis dan Pembedahan

Prosedur intervensi atau pembedahan biasanya dilakukan saat penyakit ini sudah tidak bisa diatasi melalui obat-obatan. Nah, beberapa tindakan yang umum dilakukan adalah:

  • Operasi katup jantung, untuk memperbaiki atau mengganti katup jantung yang rusak.
  • Pemasangan alat pacu jantung, untuk mengatasi gangguan irama jantung.
  • Ablasi jantung, untuk mengatasi gangguan irama jantung.
  • Transplantasi jantung, untuk mengganti jantung pasien yang rusak dengan jantung baru dari pendonor.

 

Sumber Data:

  1. https://world-heart-federation.org/world-heart-day/about-whd/
  2. Rekam Medis RSUD dr. M. Thomsen Nias
  3. https://hellosehat.com/
  4. https://p2ptm.kemkes.go.id/
  5. https://www.alodokter.com/
  6. https://www.halodoc.com/
  7. https://www.klikdokter.com/
  8. https://www.rri.co.id/kesehatan/
Leave A Reply

Your email address will not be published.