Hari Hepatitis Sedunia Tahun 2024
Oleh : Bobbyn C. Dawolo
Gunungsitoli – Hari Hepatitis Sedunia (World Hepatitis Day) diperingati pada tanggal 28 Juli setiap tahunnya. Momen ini diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia tentang penyakit hepatitis. Melansir laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2024 ini tema Hari Hepatitis Sedunia adalah “It’s time for action”. Tema ini menekankan perlunya kolaborasi dalam meningkatkan akses terhadap diagnosis dan pengobatan hepatitis. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang meninggal setiap 30 detik karena penyakit yang berhubungan dengan hepatitis. Pencegahan, diagnosis, serta pengobatan yang lebih baik dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan hasil layanan kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan perhatian, kepedulian dan pengetahuan berbagai pihak terhadap masalah hepatitis virus di Indonesia, peringatan Hari Hepatitis Sedunia Tahun 2024 ini dengan mengusung tema “Bersama Lawan Hepatitis, Sekarang”.
Hepatitis adalah penyakit yang memiliki gejala berupa peradangan pada organ hati. Kondisi ini bisa terjadi karena infeksi virus, kebiasaan minum alkohol, paparan zat beracun atau obat-obatan tertentu. Jenisnya terbagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu akut dan kronis. Jenis akut terjadi bisa secara tiba-tiba dalam kurun waktu yang cenderung singkat. Sementara yang kronis berkembang perlahan dan merupakan kondisi jangka panjang. Keduanya sama-sama mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme. Hal ini terjadi karena hati berperan penting dalam metabolisme tubuh, seperti menghasilkan cairan empedu, mengurai berbagai zat, menetralisir racun, mengaktifkan enzim dan lain sebagainya.
Penyakit Hepatitis tidak selalu menunjukan gejala. Gejalanya baru timbul setelah tubuh terjadinya kerusakan yang dapat mempengaruhi fungsi hati. Apabila bersifat akut, tanda dan gejalanya dapat muncul dengan cepat. Adapun sejumlah gejala yang umumnya terjadi pada pengidap penyakit ini, yaitu :
- Mengalami gejala seperti flu, mual, muntah, demam dan lemas.
- Feses (tinja) berwarna pucat
- Mata dan kulit berubah menjadi kekuningan.
- Nyeri di bagian perut.
- Turun berat badan.
- Urine menjadi gelap seperti teh.
- Kehilangan nafsu makan.
Ada berbagai hal yang dapat menyebabkan hepatitis, mulai dari infeksi virus, kecanduan minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, dan infeksi cacing hati. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing penyebab hepatitis:
- Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A (HAV). Penularan jenis hepatitis ini dapat terjadi melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi virus hepatitis A.
- Hepatitis B
Jenis hepatitis ini disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B (HBV). Hepatitis B dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa alat pengaman dan transfusi darah. Pada kasus yang jarang terjadi, ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B bisa menularkan virus ini ke janinnya.
- Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C dapat melalui hubungan seksual tanpa kondom atau penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Sama seperti hepatitis B, virus ini bisa menular dari ibu yang terinfeksi hepatitis C ke janinnya.
- Hepatitis D
Hepatitis D adalah peradangan hati akibat infeksi virus hepatitis D (HDV). Jenis hepatitis ini jarang terjadi, tetapi bisa menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Seseorang bisa tertular hepatitis D bila memiliki riwayat penyakit hepatitis B. Penularan virus ini bisa melalui penggunaan jarum suntik yang tidak steril atau transfusi darah.
- Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E ditularkan melalui air atau makanan yang terkontaminasi virus ini. Oleh karena itu, hepatitis E mudah menular di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
- Hepatitis akibat kecanduan alkohol
Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada hati dan menimbulkan kerusakan permanen pada sel-sel hati. Hal ini tentu mengganggu fungsi hati. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi gagal hati dan sirosis.
- Hepatitis akibat obat-obatan tertentu
Jenis hepatitis yang juga disebut toxic hepatitis ini terjadi akibat konsumsi obat-obatan tertentu yang melebihi dosis. Hati bisa mengalami peradangan atau rusak karena bekerja terlalu keras dalam memecah obat-obatan tersebut.
- Hepatitis akibat penyakit autoimun
Pada hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun, sistem imun tubuh secara keliru menyerang sel-sel hati sehingga menimbulkan peradangan dan kerusakan hati.
- Hepatitis akibat cacing hati
Peradangan hati juga bisa terjadi akibat infeksi cacing hati, yaitu opisthorchiidae dan fasciolidae. Salah satu spesies cacing hati jenis opisthorchiidae yang paling sering menyebabkan infeksi adalah Clonorchis. Seseorang bisa terkena jenis hepatitis ini bila mengonsumsi makanan yang dimasak tidak matang dan terkontaminasi larva cacing hati tersebut.
Hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya
Hepatitis akut misterius ini menyerang anak-anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun. Hepatitis ini tidak diketahui penyebabnya, tetapi terdapat dugaan penyakit ini terkait dengan Adenovirus dan SARS-CoV-2.
Adapun faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala/menderita hepatitis, yaitu :
- Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, sebelum mengolah makanan atau sebelum makan
- Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi virus hepatitis atau makanan yang tidak diolah hingga matang
- Berbagi barang pribadi, seperti pisau cukur atau gunting kuku
- Berhubungan seksual dengan penderita hepatitis, memiliki lebih dari satu pasangan seksual, atau lelaki seks lelaki (LSL)
- Menderita penyakit HIV
- Bekerja sebagai tenaga kesehatan atau di pusat pengolahan air dan limbah
- Sering menerima transfusi darah, terutama bila darah pendonor tidak melalui pemeriksaan ketat atau alat yang digunakan tidak higienis
- Mengonsumsi beberapa jenis obat seperti paracetamol (dalam dosis berlebihan), atau minum obat herbal tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko untuk terserang penyakit hepatitis, yaitu :
- Melakukan vaksinasi.
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Menjaga kebersihan sumber air.
- Mencuci bahan makanan yang kita konsumsi, terutama kerang dan tiram, sayuran, serat buah-buahan.
- Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
- Tidak menyentuh darah tanpa sarung tangan pelindung.
- Melakukan hubungan seksual yang aman. Misalnya, menggunakan kondom atau tidak berganti-ganti pasangan (setia pada satu pasangan).
- Minum obat sesuai dengan anjuran dokter.
Sumber Data :