RSUD dr. M. Thomsen Nias Turut Memperingati Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day) Tahun 2024
Oleh : Primary W.Mendrofa
Hari Ginjal Sedunia (WKD) merupakan acara tahunan yang diadakan di seluruh dunia yang diinisiasi oleh International Society of Nephrology (ISN) bersama International Federation of Kidney Foundations (IFKF). Hari Ginjal Sedunia adalah kampanye global yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan ginjal secara umum dan untuk mengurangi frekuensi, dampak penyakit ginjal serta masalah kesehatan terkait.
Ginjal bekerja mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa serta mengeluarkan sisa metabolisme tubuh (urea, kreatinin dan asam urat) dan zat kimia asing dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, mereabsorbsi air dan zat-zat tubuh yang dibutuhkan kembali, serta mensekresi kelebihannya sebagai urin. Namun, fungsi ini dapat terganggu apabila terjadi kerusakan pada ginjal. Proses rusaknya ginjal umumnya tidak terjadi semalaman, namun bisa terjadi secara bertahap sampai ginjal gagal berfungsi secara total. Penyakit ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang terjadi setidaknya selama 3 bulan atau lebih. Kerusakan ditandai dengan penurunan fungsi ginjal dan/atau gangguan struktur pada ginjal. Laju filtrasi glomerular (LFG) di bawah 60 mL/min/1.73 m2 menunjukan telah terjadi penyakit ginjal kronik.
Penyakit ginjal kronis (PGK) diperkirakan mempengaruhi lebih dari 850 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan lebih dari 3,1 juta kematian pada tahun 2019. Saat ini, penyakit ginjal menempati peringkat ke-8 penyebab kematian utama dan jika tidak ditangani, penyakit ini diproyeksikan menjadi penyebab utama ke-5 hilangnya nyawa pada tahun 2040. Selama tiga dekade terakhir, upaya pengobatan PGK berpusat pada persiapan dan pemberian terapi penggantian ginjal. Namun, terobosan terapeutik baru-baru ini menawarkan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk mencegah atau menunda penyakit dan mengurangi komplikasi seperti penyakit kardiovaskular dan gagal ginjal, yang pada akhirnya memperpanjang kualitas dan kuantitas hidup orang yang hidup dengan PGK.
Meskipun terapi-terapi baru ini seharusnya dapat diakses secara universal oleh semua pasien, di setiap negara dan lingkungan, hambatan seperti kurangnya kesadaran terhadap PGK, kurangnya pengobatan, semuanya berkontribusi terhadap kesenjangan yang besar dalam mengakses pengobatan, tidak hanya di negara-negara berkembang, namun juga di negara maju. Ketimpangan ini menekankan perlunya mengalihkan fokus ke arah kesadaran terhadap PGK dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan. Untuk mencapai perawatan ginjal yang optimal diperlukan upaya mengatasi hambatan di berbagai tingkatan sambil mempertimbangkan perbedaan situasi di seluruh wilayah dunia. Hal ini mencakup kesenjangan dalam diagnosis dini, kurangnya layanan kesehatan universal atau cakupan asuransi, rendahnya kesadaran di kalangan petugas layanan kesehatan, dan tantangan terhadap biaya pengobatan dan aksesibilitas. Strategi multi-cabang diperlukan untuk menyelamatkan ginjal, jantung, dan nyawa pasien.
Untuk itu, Hari Ginjal Sedunia (WKD) untuk tahun 2024 ini mengusung tema “Kesehatan Ginjal untuk Semua – Meningkatkan pemerataan akses pelayanan dan praktik pengobatan yang optimal” yang bertujuan meningkatkan kesadaran di kalangan petugas layanan kesehatan, dan tantangan terhadap biaya pengobatan dan aksesibilitas.
Sejalan dengan hal di atas, pelayanan hemodialisis (cuci darah) merupakan salah satu layanan unggulan RSUD dr. M. Thomsen Nias saat ini. Instalasi Dialisis RSUD dr. M. Thomsen Nias beroperasional dengan jumlah alat dialisis sebanyak 20 unit / tempat tidur. Cakupan pelayanan tindakan hemodialisa pada tahun 2023 sebanyak 6.421 tindakan dan rata-rata kunjungan pasien sebanyak 71 orang per bulan. Dan pada Februari 2024 ada sebanyak 707 kunjungan dari 94 orang pasien hemodialisis rutin.
dr. Noferlina Zebua selaku Direktur RSUD dr. M. Thomsen Nias dalam sambutannya pada acara Family Gathering Keluarga Besar Instalasi Dialisis RSUD dr. M. Thomsen Nias Tahun 2024 yang dilaksanakan pada bulan Februari 2024 yang lalu, menyampaikan bahwa pelayanan Hemodialisa masih merupakan layanan unggulan di RSUD dr. M. Thomsen Nias. Tenaga dokter spesialis dan beberapa perawat yang menangani pasien HD telah bersertifikat nasional, kompeten di bidangnya dan mendapat pengakuan dari kolegium PERNEFRI. Dan kami terus berupaya ke depan ini untuk mengirim petugas lainnya yang belum mengkuti pelatihan agar seluruh petugas di Instalasi Dialisis dapat bersertifikat. Meskipun demikian, tentunya kita berharap jumlah pasien cuci darah jangan bertambah lagi, ungkapnya.
Mengakhiri sambutannya, dr. Noferlina Zebua tidak lupa memberi dukungan dan semangat kepada pasien dan keluarganya agar tetap menjalani pengobatan dan hari-harinya dengan sukacita. “Jangan patah semangat, karena pasien yang menjalani cuci darah juga bisa hidup normal layaknya orang sehat. Maka tetap semangat, berpikir jauh ke depan untuk mencapai harapan dan impiannya“, tambahnya.
Apabila mendapat kendala dalam pelayanan, Bapak/Ibu dapat menyampaikan keluhannya melalui petugas maupun fasilitas pendukung yang telah disediakan antara lain: Unit Pelayanan Pengaduan Masyarakat (UPPM), kotak saran dan website RSUD dr. M. Thomsen Nias.
Sumber data :
- Endah Setyaningsih, dr. Fhathia Avisa. 2023 Mar 31. Upaya Pencegahan dan Penanganan Risiko Penyakit Ginjal Kronik. Umum, berita dan artikel kesehatan, artikel popular. [diakses 29 Februari 2024]. https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/upaya-pencegahan-dan-penanganan-risiko-penyakit-ginjal-kronik
- World Kidney Day. 2024. Kesehatan Ginjal untuk Semua-Memajukan akses yang adil terhadap layanan dan praktik pengobatan yang optimal. Materi Kampanye Tahun 2024. [diakses 29 Februari 2024]. https://www.worldkidneyday.org/2024-campaign/
- RSUD dr. M. Thomsen Nias. 2024. Profil RSUD dr. M. Thomsen Nias Tahun 2023. Gunungsitoli.